Pesta Natal yang meriah dan penuh dengan makanan serta minuman bisa membuat orang menjadi lelah, tertidur atau mabuk.
Untuk memastikan teman atau kerabat anda bisa pulang dengan selamat, kenapa tidak menghadiahi mereka sepasang sepatu dengan GPS?
Pembuat sepatu Inggris Dominic Wilcox terilhami film The Wizard of Oz untuk sepatu yang dinamakan "Tak Ada Tempat Seperti Rumah".
Seperti karakter utama Dorothy yang bisa kembali pulang ke rumah dengan mengetuk hak sepatu merahnya, sepatu ini juga dapat memandu pemakainya pulang.
Sepatu ini dilengkapi pembaca GPS yang diletakkan di hak sebelah kiri. Pemakai hanya perlu memasukkan tujuan mereka ke program komputer, lalu mengunduhnya ke sepatu menggunakan kabel USB.
Ketika berada di luar, mereka hanya harus mengetukkan hak sepatunya tiga kali untuk mengaktifkan sensor internal agar alat itu bekerja.
Sebuah antena yang disamarkan dalam sehelai kain di bagian belakang sepatu akan menghubungkannya dengan sinyal GPS.
Sepatu itu ditunjukkan di Festival Desain Londond an museum sepatu Northampton sebelum dipamerkan di eksibisi teknologi tahunan majalah Wired.
"Saya ingin menciptakan sepatu yang dapat saya pakai dan karya saya tampaknya menarik imajinasi orang sehingga ada kemungkinan akan diproduksi di masa depan," kata Wilcox pada BBC.
Untuk memastikan teman atau kerabat anda bisa pulang dengan selamat, kenapa tidak menghadiahi mereka sepasang sepatu dengan GPS?
Pembuat sepatu Inggris Dominic Wilcox terilhami film The Wizard of Oz untuk sepatu yang dinamakan "Tak Ada Tempat Seperti Rumah".
Seperti karakter utama Dorothy yang bisa kembali pulang ke rumah dengan mengetuk hak sepatu merahnya, sepatu ini juga dapat memandu pemakainya pulang.
Sepatu ini dilengkapi pembaca GPS yang diletakkan di hak sebelah kiri. Pemakai hanya perlu memasukkan tujuan mereka ke program komputer, lalu mengunduhnya ke sepatu menggunakan kabel USB.
Ketika berada di luar, mereka hanya harus mengetukkan hak sepatunya tiga kali untuk mengaktifkan sensor internal agar alat itu bekerja.
Sebuah antena yang disamarkan dalam sehelai kain di bagian belakang sepatu akan menghubungkannya dengan sinyal GPS.
Sepatu itu ditunjukkan di Festival Desain Londond an museum sepatu Northampton sebelum dipamerkan di eksibisi teknologi tahunan majalah Wired.
"Saya ingin menciptakan sepatu yang dapat saya pakai dan karya saya tampaknya menarik imajinasi orang sehingga ada kemungkinan akan diproduksi di masa depan," kata Wilcox pada BBC.
Kaos Facebook
Pemakai dapat mengunduh foto, kicauan di Twitter dan musik melalui kaos ini. Versi Android akan diproduksi dalam waktu dekat.
Kaos ini, kata pengarah kreatif Fransesca Rosella, adalah versi kaos iPhone dan harganya kurang lebih sama dengan ponsel pintar itu. Kaos ini akan dijual tahun depan.
Perusahaan tersebut juga membuat sebuah gaun Twitter, yang dikenakan oleh bintang pop dan juri X Factor Nicole Scherzinger.
Sebagaimana kaosnya, gaun itu juga bisa menjadi papan iklan berjalan untuk Twitter dan pada peluncuran jaringan 4G EE, para penggemar dapat mengirim tweet pada Nicole dan membaca pesan mereka di gaunnya.
Gaun ini jauh lebih bergaya dari pada kaos dan dihiasi ribuan kristal Swarovski dan merupakan satu-satunya di dunia.
Tahun depan, CuteCircuit juga ingin meluncurkan Hug Shirt atau Kaos Peluk, yang pada dasarnya merupakan kaos dengan sensor dan memungkinkan pengguna yang mengenakan pakaian serupa untuk mengirim pelukan yang bisa dirasakan oleh mereka. (BBC)
0 komentar:
Posting Komentar