Telkomsel dan Lion Air memang sudah menandatangani kerja sama untuk
menyediakan sistem komunikasi di udara. Namun, kedua pihak belum bisa
memastikan kapan akses WiFi bisa diimplementasikan di penerbangan Lion
Air.
Menurut Direktur Sales Telkomsel Mas'ud Khamid, implementasi jaringan internet di pesawat tidak semudah membangun infrastruktur telekomunikasi di darat dan lautan. Ini karena ia menggunakan transmisi dari satelit, dan harus dipastikan bahwa sinyal tersebut tidak mengganggu komunikasi pilot.
"Meski teknologi akses WiFi dalam pesawat sudah ada, implementasinya harus minta izin dari regulator telekomunikasi dan penerbangan," ujar Mas'ud di sela-sela acara Penandatanganan Kerja Sama Komunikasi di Udara antara Telkomsel dan Lion Air di Jakarta, Rabu (10/4/2013).
Jika regulator menyetujui akses WiFi di maskapai penerbangan Indonesia, maka Telkomsel mengaku siap untuk memenuhi standar dari International Telecommunication Union (ITU).
Pihak Lion Air pun mengaku siap mengimplementasikan teknologi dari Telkomsel, baik di pesawat baru maupun lama. "Yang lama pun akan kita modifikasi supaya bisa pakai teknologi ini," kata Direktur Utama Lion Air Rusdi Kirana.
Langkah awal yang akan dilakukan dalam kerja sama komunikasi di udara adalah menjual kartu perdana Telkomsel dalam penerbangan. Penerbangan Lion Air akan jadi saluran distribusi baru bagi Telkomsel, dan diharapkan bisa menambah jumlah pelanggan.
Selain di udara, kerja sama antara Telkomsel dan Lion Air juga diimplementasikan di jalur darat. Telkomsel menyediakan solusi bisnis korporasi berupa VPN mobile, Halo Corporate, push mail BlackBerry, Telkomsel Flash, dan paket data.
Maskapai penerbangan Lion Air baru saja mencetak sejarah dalam industri penerbangan dunia. Pada Maret 2013, Lion Air memesan 234 pesawat Airbus dari Perancis senilai 24 miliar dollar AS. Ini merupakan pemesanan terbesar sepanjang sejarah Airbus. Menurut rencana, pesawat Airbus itu datang bertahap mulai pertengahan 2014.
Lion Air mengklaim menguasai 45 persen pasar penerbangan di Indonesia. Tahun 2012, jumlah penumpangnya mencapai 32 juta orang. Saat ini perusahaan melayani lebih dari 650 penerbangan setiap hari dan 199 rute ke 78 tempat tujuan di Indonesia dan Asia.
Sumber :
sebelum di Launching, hendaknya pihak Lion air uji coba dulu di udara maksimum 1 bulan penuh, jangan asal terbang langsung pake akses wifi takutnya terjadi sesuatu dgn gangguan komunikasi kan berbahaya terhadap penumpang, nanti malah penumpang yg disalahkan, saran ane sih.
BalasHapuswow lion pintar...gak mau pake ipret kepret dan kaleng ijo untuk sesuatu yg serius buat corporate besar....yang lain mah ecek ecek, platform blackberry memang pilihan tepat :) thumbdown from ipret and kaleng ijo fanboys is welcome ! :p
BalasHapushahaha anggota geng kain merah ya?... karung merahnya udah penuh belon?.. kesian nanti penjaga di depan ngamuk2 ndak mau ngasih nasihat lagi loh...
HapusBaca yg bener donk "Telkomsel Flash, dan paket data." FYI: T-sel Flash, & paket data itu lintas platform, mau itu Mac OS, WinMo, Android dll. Selagi device msh bisa akses 3G & paket data & menggunakan provider T-Sel, berarti bisa digunakan di pesawat. Klo mau komen perdalam ilmu, jgn asal jeplak.
HapusJangan coba2 pakai internetan di pesawat terbang, negara maju saja larangan itu ketat. Pelayanannya saja brengsek kok aneh2...perbaiki layananmu yg prima.
BalasHapusah masa, realnya tidak demikian kok. Kemarinpakai Lufthansa rute Munich - Spore ada tuh wifi, tetapi aplikasinya hanya untuk penerbangan longhaul. tetapi saya setuju soal Tsel..parahh,
HapusLion Air terparah layanannya kerja sama dengan telekomsel yang terparah koneksinya. Kerjasama apa yang mungki ?. Perbaiki masing-2 dulu
BalasHapussudah basi 3 tahun lalu perusahaan penerbangan di mana saya bekerja sudah ada WIFI kasian Telkomsel belum bisa berbuat apa apa
BalasHapusYahh.. perlu dipikirkan lagi lah untuk memperbolehkan internetan dipesawat, ya kalo semuanya beli paket perdana yang sudah disyaratkan, nah kalo engga, coba2 pake yang punya pribadi yang akhirnya ganggu sistem pesawat. Masyarakat kita belum semua menerpakan budaya disiplin IMHO
BalasHapusHarus bisa dipastikan internetan di pesawat tidak mengganggu sistem navigasi. jangan karena ambisi bisnis vendor untuk meraih keuntungan di setiap waktu kemudian jadi bencana buat penerbangan dan penumpang. Apalagi perilaku masyarakat kita yang kurang disiplin, sudah diperingatkan cabin crew utk mat
Hapus